Cara Mengkonfigurasi Linux Debian Sebagai Router (Static Routing & Internet Gateway)

Friday, April 17, 2020

PENDAHULUAN
Halo semuanya!!! Salam sobat networkers, bertemu lagi dengan saya di blog ini tentunya. Pada postingan saya kali ini saya akan membahas mengenai Cara Mengkonfigurasi Linux Debian Sebagai Router (Static Routing & Internet Gateway). Oke tanpa basa-basi lagi, seperti biasa sebelum masuk ke konfigurasi mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu ya sobat.

Pengertian
Router merupakan perangkat/device yang memiliki fungsi utama menghubungkan dua atau lebih jaringan/network yang berbeda. Saat ini sudah terdapat banyak vendor router yang beredar di pasaran seperti CISCO, Mikrotik, Juniper, dll. Perangkat-perangkat tersebut memang dibuat khusus sebagai router. Selain router-router yang telah disebutkan diatas kita bisa memanfaatkan komputer dengan sistem operasi linux debian untuk dijadikan sebuat router. Tentunya syarat utamnya adalah memiliki dua atau lebih interface pada komputer tersebut, karna memang fungsi utama router untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda.

A. MENGAKTIFKAN FUNGSI ROUTING PADA LINUX DEBIAN
Skenario Jaringan
Pada skenario jaringan kali saya menggunakan topologi jaringan sederhana sebagai berikut.
Konfigurasi kali ini bertujuan untuk mengaktifkan fungsi routing pada debian agar dua network pada komputer debian tersebut bisa saling terhubung sehingga debian bisa menjadi router sederhana yang menghubungkan dua network tersebut.

Langkah Konfigurasi
Konfigurasi yang pertama sudah pasti adalah IP Address pada debian, kita akan mengkonfigurasi IP Address pada dua interface debian sesuai dengan topologi jaringan. Berikut perintah yang digunakan.
root@router:~# nano /etc/network/interfaces
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 10.30.100.1
netmask 255.255.255.0
auto enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
root@router:~# /etc/init.d/networking restart
[ ok ] Restarting networking (via systemctl): networking.service.

Sehingga hasil konfigurasi IP Address pada debian menjadi seperti berikut.
Setelah itu kita akan aktifkan fungsi routing pada debian. Secara sederhana routing merupakan suatu proses meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Secara default fungsi routing ini belum aktif pada debian, untuk mengaktifkannya kita harus edit file konfigurasi /etc/sysctl.conf lalu hilangkan tanda # pada script dibawah sehingga menjadi seperti berikut.
root@router:~# nano /etc/sysctl.conf 
net.ipv4.conf.default.rp_filter=1
net.ipv4.conf.all.rp_filter=1
net.ipv4.ip_forward=1

Untuk mengaktifkan perubahan konfigurasi diatas, kita bisa restart server debian atau juga menggunakan perintah dibawah ini.
root@router:~# sysctl -p 
net.ipv4.conf.default.rp_filter = 1
net.ipv4.conf.all.rp_filter = 1
net.ipv4.ip_forward = 1

Pengujian
Sampai saat ini kita telah mengkonfigurasi debian sebagai router sederhana yang dapat meneruskan paket, sekarang kita akan melakukan pengujian pada kedua client. Pastikan juga IP Address pada kedua client sudah dikonfigurasi dengan benar sesuai topologi dan antara client dengan gatewaynya sudah terhubung.
Berikut pengujian PING dari PC-1 ke PC 2
Dan pengujian PING dari PC-2 ke PC-1 adalah seperti berikut.

B. KONFIGURASI STATIC ROUTING
Skenario Jaringan
Pada skenario jaringan kali ini saya menggunakan topologi jaringan seperti berikut.
Tujuan utama dari konfigurasi ini adalah mengubungkan network yang ada pada Router-1 dan Router-2. Jadi nantinya PC-1 dan PC-2 bisa saling terkoneksi.

Langkah Konfigurasi
Pertama konfigurasikan IP Address pada Rotuer-1 dan Router-2 sesuai dengan topologi diatas. Berikut konfigurasi IP Addressnya.
root@Router-1:~# nano /etc/network/interfaces
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 10.30.100.1
netmask 255.255.255.0
auto enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 10.10.10.1
netmask 255.255.255.252
root@Router-1:~# /etc/init.d/networking restart
[ ok ] Restarting networking (via systemctl): networking.service.
root@Router-2:~# nano /etc/network/interfaces
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 10.10.10.2
netmask 255.255.255.252
auto enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
root@Router-2:~# /etc/init.d/networking restart
[ ok ] Restarting networking (via systemctl): networking.service.

Lalu aktifkan juga fungsi routing pada kedua router sehingga menjadi seperti berikut.
root@Router-1:~# sysctl -p
net.ipv4.conf.default.rp_filter = 1
net.ipv4.conf.all.rp_filter = 1
net.ipv4.ip_forward = 1
root@Router-2:~# sysctl -p
net.ipv4.conf.default.rp_filter = 1
net.ipv4.conf.all.rp_filter = 1
net.ipv4.ip_forward = 1

Selanjutnya konfigurasikan static routing pada kedua router, dengan menggunakan konsep mau ke network mana dan lewat gateway mana sehingga konfigurasinya seperti berikut.
root@Router-1:~# route add -net 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.10.10.2
root@Router-2:~# route add -net 10.30.100.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.10.10.1

Pengujian
Terakhir kita akan melakukan pengujian menggunakan perintah tracert dari PC-2 ke PC1. Sebelumnya kita harus konfigurasi IP Address dan Gateway dahulu pada PC-1 seperti berikut ini.
kevin@Servdeb:~$ sudo ifconfig vboxnet0 10.30.100.10/24
kevin@Servdeb:~$ sudo route add default gw 10.30.100.1

Lalu konfigurasikan IP Address dan Gateway pada PC-2 seperti berikut.

Sekarang kita coba melakukan tracert dari PC-1 ke PC-2, pastikan bahwa gateway yang digunakan paket menuju PC-1 sudah benar sesuai topologi yang digunakan seperti berikut.

C. KONFIGURASI INTERNET GATEWAY
Skenario Jaringan
Pada skenario jaringan kali ini saya menggunakan topologi jaringan seperti berikut.
Konfigurasi kali ini bertujuan agar client (PC-1) dapat mengakses internet menggunakan Debian Router yang telah kita konfigurasi. Internet yang saya gunakan disini juga merupakan Internet Simulation yang saya buat secara virtual.

Langkah Konfigurasi
Pertama konfigurasikan IP Address pada Router Debian, jangan lupa pada interface yang mengarah ke internet (enp0s3) juga dikonfigurasi gateway dari Internet/ISP, berikut konfigurasi IP Addressnya.
root@Router:~# nano /etc/network/interfaces
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 17.17.17.16
gateway 17.17.17.17
netmask 255.255.255.0
auto enp0s8
iface enp0s8 inet static
address 10.30.100.1
netmask 255.255.255.0
root@Router:~# /etc/init.d/networking restart
[ ok ] Restarting networking (via systemctl): networking.service.

Konfigurasikan juga dns resolver pada Router Debian, bisa mengarah ke IP Address dari ISP ataupun menggunakan openDNS dari internet.
root@Router:~# cat /etc/resolv.conf
nameserver 17.17.17.17
nameserver 8.8.8.8

Sekarang pastikan Router Debian sudah terkoneksi ke Internet. Bisa menggunakan PING seperti berikut.
Agar client (PC-1) juga mendapatkan Internet kita harus menaktifkan juga fungsi routing pada debian seperti berikut.
root@Router:~# sysctl -p
net.ipv4.conf.default.rp_filter = 1
net.ipv4.conf.all.rp_filter = 1
net.ipv4.ip_forward = 1

Selanjutnya konfigurasi Firewall NAT yang berfungsi untuk mentranslasikan field IP Address Private menjadi IP Address Public. Berikut perintah yang digunakan untuk konfigurasi NAT. 
root@Router:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -o enp0s3 -j MASQUERADE
root@Router:~# iptables-save > /etc/network/iptables

Pengujian
Konfigurasikan IP Address, Gateway, dan Dns Resolver pada client (PC-1) seperti berikut.

Sampai sini seharusnya client (PC-1) sudah terkoneksi internet, kita bisa menggunakan PING ke server yang ada di internet seperti google.com untuk pengujiannya.

PENUTUP
Oke lah sobat segitu dulu pembelajaran kita kali ini, semoga bisa bermanfaat dan mudah dimengerti. Postingan saya tersebut jauh dari kata 'SEMPURNA' jIka ada kesalahan pada postingan saya kali ini saya mohon maaf karna saya juga masih dalam tahap belajar. Jangan lupa berbagi ilmu yang kita bisa kepada orang lain agar kita bisa manjadi manusia yang bermanfaat. Salam sobat networkers. 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts